
Banda Aceh, Bertempat di Gedung TDMRC Unsyiah dilaksanakan Kegiatan Project Lauch CORE Step Solusi Berbasis Pengetahuan yang Inovatif untuk Sistem Layanan Kesehatan Primer yang Inklusif dan Siap menghadapi Perubahan Iklim yang diselenggarakan oleh USK bekerjasama dengan Griffith University Australia (Jumat 06 Oktober 2023)
Hadir sebagai peserta KONEKSI Representative, Kementerian Kesehatan, WHO Indonesia,Kepala Dinkes Provinsi Aceh,Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Aceh Provinsi Aceh, Rektor Universitas Syiah Kuala, Universitas Pattimura, Universitas Mataram., Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kebersihan dan Keindahan Kota Banda Aceh, Kepala Dinas Sosial Kota Banda Aceh, Kepala BPBD Kota Banda Aceh, Kepala Dinkes Kota Banda Aceh, Kabid Yankes Dinkes Kota Banda Aceh, Kabid Kesmas Dinkes Kota Banda Aceh, Kabid P2P Dinkes Kota Banda Aceh, Kepala PUSKESMAS Lueng Bata, Staf Kesling PUSKESMAS Lueng Bata, Kepala PUSKESMAS Lampulo1, Staf Kesling PUSKESMAS Lampulo2, Kepala Dinas Kesehatan Kota Ambon, Kepala Dinas Kesehatan Mataram, Kepala PUSKESMAS Rumah Tiga, Kecamatan Teluk Ambon,Kepala PUSKESMAS Kota Mataram, Kepala BMKG Indrapuri Aceh Besar, Yayasan Plan Internasional Indonesia, Arbeiter-Samariter-Bund (ASB) Indonesia dan Filipina, Saraswati Development Innovation,International Network of Health Promoting Hospital and Health Services, Pusat Krisis Kesehatan, Kementerian Kesehatan, Indonesia, ICLEI Indonesia,Cari!, Aceh Climate Change Initiative (ACCI), Natural Aceh,Wildlife Conservation Society (WCS), Geuchik Lambung Proklim, Geuchik Penjerat Proklim. Pendamping Kesejahteraan Keluarga (Ibu PKK), Children and Youth Disabilities for Change (CYDC Aceh), Forum Anak Banda Aceh, Media, Asar Humanity Aceh, FPRB Aceh, Flower Aceh, WALHI, Forum Jurnalis Lingkungan, Centre for Environment and Population Health (CEPH) dan School of Medicine and Dentistr.
Dr. Rina Suryani Oktar sebagai Lead Researcher Indonesia USK mengatakan bahwa kegiatan CORE STEP penelitian kolaborasi melalui Hibah KONEKSI dengan judul “CORE STEP: Solusi Berbasis Pengetahuan yang Inovatif untuk Sistem Layanan Kesehatan Primer yang Inklusif dan Siap menghadapi Perubahan Iklim”. Penelitian ini juga melibatkan beberapa mitra lainnya termasuk Kementerian Kesehatan, ICLEI Indonesia, CARI!, Universitas Mataram, dan Universitas Pattimura . Perubahan iklim menimbulkan ancaman bagi kesehatan, menyebabkan penyakit, efek kesehatan mental, pengungsian, dan kematian. Selain itu, perubahan iklim juga menimbulkan berbagai bahaya termasuk suhu ekstrim, banjir, kekeringan, perubahan distribusi penyakit, malnutrisi, dan bencana. Dampak perubahan iklim pada sistem kesehatan akan sangat dirasakan di wilayah dengan populasi masyarakat yang memiliki tingkat penghasilan rendah, dimana masyarakat di wilayah tersebut umumnya memiliki tingkat kerentanan lebih terhadap dampak dari perubahan iklim.
Pada akhir acara di laksanakan Forum Groiup Discusion yang melibatkan unsur unsur yang telah menjadi peserta dengan hail untuk merumuskan beberapa pertanyaan yaitu Apa itu perubahan iklim?. Apa yang anda lakukan agar siap dalam menghadapi perubahan iklim?. Bagaimana perubahan iklim berdampak pada kesehatan masyarakat Banda Aceh.pada saat ini?. Bagaimana perubahan iklim berdampak pada kesehatan masyarakat Banda Aceh di masa depan?. Apa peran PUSKESMAS dalam mengatasi dampak perubahan iklim pada kesehatan?. Siapa saja stakeholder yang seharusnya terlibat dalam mengatasi dampak perubahan iklim di sektor kesehatan? Data apa saja yang dapat memperlihatkan adanya dampak perubahan iklim di
sektor kesehatan? Jenis data apa yang dapat digunakan untuk menunjukkan keberhasilan upaya peningkatan kesiapsiagaan perubahan iklim di sektor kesehatan
Leave a Reply