Banda Aceh. Persoalan perubahan iklim sudah menjadi fenomena lingkungan yang nyata dan diakui sebagai salah satu ancaman terbesar bagi kehidupan manusia sehingga dilaksanakan kegiatan Sosialisasi Komunitas untuk Proklim (Selasa 27 Februari 2024.
Sosialisasi ini di buka oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Kebersihan dan Keindahan Kota Banda Aceh yang diwakili Kepala Bidang Pengelolaan Sampah dan Limbah B3. Sebagai pemateri Bapak Asnawi Z, ST MT Kepala Bidang Pengelolaan Sampah dan Limbah B3 DLHK3 Kota Banda Aceh menyampaikan materi Pengelolaan Sampah Organik. Ibu Cut Safarina Yulianti ST MM MT Kepala Bidang Tata Lingkungan dan T. Ismed Fadillah Keuchik Gampong Peunyeurat. Sosialisasi ini dihadiri oleh keuchik dari 15 Gampong yang terpilih untuk Program Kampung Proklim tahun 2024 dan Operator.
Asnami menyampaikan bahwa Sampah menjadi persoalan yang tidak ada henti-hentinya. Selama manusia hidup, manusia akan menghasilkan sampah melalui kegiatan sehari- hari, dari mulai kegiatan rumah tangga sampai dengan kegiatan industri yang menghasilkan sampah organik maupun anorganik, ditambah lagi dengan peningkatan jumlah penduduk yang juga mengakibatkan peningkatan jumlah sampah Sampah yang paling berpotensi merusak lingkungan dan kesehatan adalah sampah plastik. Sampah plastik sulit terurai karena tidak mengalami pembususkan secara alami oleh bakteri dekomposer sehingga perlu puluhan sampai ratusan tahun agar plastik dapat benar- benar terurai , sedangkan jika sampah plastik dibakar, kandungan yang ada dalam bahan plastik akan bertebaran di udara sehingga menimbulkan bahaya dan mempengaruhi kesehatan manusia.
Sementara itu T. Ismed Fadillah mengatakan bahwa Program Kampung Proklim sudah berjalan beberapa tahun, program Kampung Proklim untuk tahun ini sudah lebih berkembang yaitu dengan diikutsertakan Komunitas yang peduli lingkungan. Dalam kegiatan kampung Proklim ada 3 hal yang perlu dilaksanakan yaitu kegiatan Adaptasi, Mitigasi dan Kelembagaan.
Ismed melanjutkan bahwa Proklim adalah suatu kegiatan kegiatan yang mendukung dengan perubahan iklim, seperti Pengendalian Kekeringan, Banjir dan Longsor, Pengendalian Penyakit Terkait Iklim, Meningkatkan dan/atau mempertahankan tutupan vegitasi, Pengelolaan Sampah, Limbah Padat dan Cair.
Ibui Cut Safarina Yulianty mengatkan bahwa untuk tahun 2024 ini akan dilakukan pengisian SRN PPI (Sistem Registrasi Nasional Pengendalian Perubahan Iklim) sebanyak 15 Gampong yang terpilih sebagai Gampong Proklim. nantinya setiap gampong akan didampingi oleh tim dari DLHK3 Kota Banda Aceh, akan tetapi diharapkan setiap gampong juga mempunyai satu orang operator yang akan mengisi SRN PPI. Kami sangat mengharapkan agar 15 gampong ini dapat mengisi SRN PPI sehingga dapat sertifikat dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI.
Leave a Reply